Stop! Jangan Renggut Masa Bermain Anak-Anakmu

 

sumber gambar: https://www.popmama.com/

Play in early childhood educationforms asignificant nodal point at which understanding and discourses of childhood,motherhood, education, family, psychology, and citizenship coagulate and collide.” (Jo Ailwood: 2003)


Hallo sahabat! Masihkah ada orangtua yang melarang anaknya untuk bermain? Kau kah orang tua itu, atau justru kau yang menjadi anak dari orangtua tersebut? Wahhh perlu banget nih membaca ulasan yang simpel ini.


Ternyata bermain merupakan hak setiap anak lho... Bahkan bermain itu sangat bermanfaat bagi perkembangan anak. Kok bisa ya? Ternyata, bermain itu sangat bermanfaat bagi perkembangan otak dan juga kejiwaan pada anak lho. Cuma itu kah? Eits tentu tidak, masih banyak manfaat bermain bagi anak-anak yang wajib diketahui.


Sebelum mengetahui manfaat bermain bagi anak, masih ingatkah masa kecil kalian wahai para orangtua? Coba ingat-ingat dulu masa kanak-kanak yang begitu menggembirakan. Yups! Bermain dengan segala keterbatasan alat permainan yang belum banyak jenis permainan yang diperdagangkan pada masa sekarang.


Namun pasti kalian bakal terheran-heran, kok bisa ya hal sepele menjadi permainan yang begitu mengasyikan. Nahh dalam keterbatasan itulah sebenarnya daya kreativitas yang ada dalam diri seorang anak itu muncul. Masing-masing kelompok anak memunculkan ide-ide permainan yang sama sekali tidak ada kesamaan di tempat lain.


Nah kan! Dengan bermain, daya kreativitas seorang anak akan selalu diasah. Sangat bermanfaat bukan di masa-masa perkembangan selanjutnya? Apalagi menghadapi dunia yang terus berubah, daya kreativitas dituntut untuk adaptif terhadap setiap perubahan. Bukan hanya berdiam diri tanpa tujuan yang berarti.


Perkembangan daya kreativitas tersebut akan beriringan dengan kemampuan kognitif anak lho. Pada tahap anak-anak, mereka akan lebih mudah mengenal suatu konsep dari sebuah permainan. Lebih baik daripada mereka langsung dijelaskan pengetahuan dengan cara yang menjenuhkan.


Bukan hanya itu lho! Bermain juga sangat penting dalam meningkatkan kecakapan sosial seorang anak. Bayangkan, dengan bermain bersama anak-anak telah dapat membuat aturan-aturan yang harus disepakati dalam suatu permainan. Mereka pun berusaha untuk menjaga integritasnya dengan mengikuti permainan yang ada.


Kesepakatan adalah salah satu kata kunci dalam hidup bersosial yang harus selalu dijaga oleh setiap generasi. Namun tak perlu khawatir bukan, jika anak-anak masih bermain bersama tanpa dilarang oleh orangtuanya. Mereka selalu belajar dimanapun untuk mengasah kemampuan sosialnya tersebut, bukan hanya di sekolah yang membuat manusia kelas.


Dengan bersosial tersebut, kemampuan bahasa seorang anak bisa dipastikan akan meningkat. Mereka dengan perlahan belajar menyampaikan ide-ide dengan bahasa yang mudah dipahami oleh teman sebayanya. Menyanggah, bertanya, menjawab, menegur, mengapresiasi yang kesemuanya menggunakan pengantar bahasa.


Namun, bagaimana jika seorang anak bermain sendiri tanpa teman? Pernahkah menjumpainya? Coba perhatikan! Dia akan bertindak semaunya tanpa ada kontrol sosial yang ada. Alih-alih terkontrol, dia juga akan menjadi manusia yang super cuek dan tidak peka terhadap lingkungan masyarakat.


Yang terakhir nih, dapatkah bermain dapat meningkatkan religiusitas anak? Eng ing eng...


Yups, ternyata bermain juga dapat meningkatkan kemampuan religiusitas anak. Biasanya anak-anak akan bermain dengan memperagakan kehidupan di masyarakat. Diantara mereka ada yang berperan menjadi ibu, bapak, penjual, anak, tetangga, dan peran lainnya. Tak jarang mereka memerankan sebuah keluarga yang agamis. Rajin ibadah, baik kepada tetangga, jujur dalam jual beli. Dengan segala aturan agama yang diperankan.


Mungkin dari kalian, masih lebih banyak kannn manfaat dari bermain pada masa kanak-kanak. Yakin nih masih melarang anak-anak untuk bermain? Pertimbangkan lagi deh, akan ada kejutan-kejutan luar biasa dari masa-masa perkembangan tersebut.


Sekian dulu ya! Semoga bermanfaat...

Post a Comment

أحدث أقدم