Masa Pandemi, Masihkah SKRIPSI Menjadi Momok yang Menakutkan bagi Mahasiswa?

 


Memang sih, dengan adanya pandemi covid-19 hampir semua sektor mengalami dampak yang tidak sedikit. Tak terkecuali dalam bidang Pendidikan yang telah berbulan-bulan tidak ada pembelajaran tatap muka. Namun kali ini kita hanya akan membahas dunia perkuliahan yang dirasakan oleh mahasiswa tingkat akhir.

Nahh betul, itulah skripsi. Makhluk apakah itu sehingga terkadang menjadi momok para mahasiswa. Yaaa mau bagaimana lagi, skripsi adalah syarat mutlak kalian untuk memperoleh gelar kesarjanaan yang ditunggu-tunggu. Eits tapi nanti dulu, masih banyak lho mereka yang terlena setelah menghabiskan semua mata kuliah namun tidak jadi lulus.

Mungkin ada juga sih diantara kalian sedang berusaha untuk menyelesaikan skripsi, namun rupanya terkendala dengan pembimbing. Dari mulai beliaunya yang sulit ditemui, cuma menyalahkan tanpa arahan yang jelas, bimbingan berulang-ulang sampai tak terhitung lagi, dan mungkin masih banyak lagi.

Apalagi ditambah dengan kondisi yang sekarang ini, dimana bimbingan dilakukan secara online. “Tambah gak paham” mungkin itulah yang terbersit dalam otak kalian yang sering menjumpai kebuntuan. Namun apakah pantas menyerah?

Coba deh pikirkan, pembimbing kalian tidak hanya membimbing seorang saja. Masih banyak mahasiswa bimbingan lain yang sama-sama masih berjuang bersama kalian. Namun banyak di antara kalian justru kesal sehingga membuat patah semangat. Prasangka buruk yang selalu terngiang-ngiang pun akhirnya menjadi kenyataan.

Dalam bimbingan online sekarang ini, pembimbing mungkin akan mencoret kesalahan-kesalahan dalam skripsi kalian. Disamping itu beliau juga bakal kasih masukan yang dibutuhkan dalam jalannya penelitian ini kok. Kalau masih juga bingung jangan malu untuk bertanya kepada pembimbing. Seringkali para mahasiswa ketika menghadapi jalan buntu seperti ini malah menelantarkannya. Entah sampai kapan skripsi itu tak disentuh.

Di tengah pandemi seperti ini mungkin permasalahan yang dihadapi bertambah, tertutama bagi kalian yang melakukan penelitian lapangan. Pembatasan kerumunan massal di beberapa tempat membuat objek penelitian sulit dijangkau. Kecuali jika memang dalam pengambilan data dapat menggunakan alternatif lain, seperti angket maupun google form.

Bagi kalian yang belum terlanjur menyusun penelitian dan baru hendak memulainya, pikirkanlah tema yang dapat dijangkau ditengah keterbatasan saat ini. Bisa jadi penelitian yang dilakukan merupakan penelitian literer. Banyak permasalahan-permasalahan akademik baru sesuai jurusan kalian masing-masing dan menarik untuk diteliti.

Disamping itu, sering-seringlah bertukan pikiran kepada sesama pejuang skripsi atas kendala-kendala yang terjadi. Ingat kalian tidak sendirian dan tentunya butuh orang lain untuk saling melengkapi termasuk juga saling suport.

Pokoknya jangan sungkan-sungkan curhat kepada orang lain atas apa yang sedang kalian hadapi. Ini nih yang terkadang masih sulit, kalian merasa baik-baik saja di hadapan orang lain. Namun sebenarnya menyimpan segudang permasalahan yang kalian pendam. Bahkan ketika ada yang menanyakan perihal skripsi pun kalian merasa jengkel.

Padahal mereka pingin tahu sampai mana progres skripsi kalian untuk memastikan tidak berhenti di tengah jalan. Bisa jadi juga dengan kalian menceritakannya, kalian bakal menemukan inspirasi untuk melanjutkannya. Yakinlah tidak ada orang yang sempurna, pun begitu tidak ada pula skripsi yang benar-benar tanpa kesalahan.

Jangan takut!!!


sumber gambar: https://blogbugabagi.blogspot.com/2020/08/source-code-php-sistem-skripsi.html

Post a Comment

أحدث أقدم