sumber gambar: http://unpar.ac.id/siap-unpar-2017-wajah-baru-mahasiswa-baru/ |
“Lulus tanpa Ujian Nasional” Apakah kalian diantaranya yang mendapatkan
gelar tersebut? Sejak meluasnya covid-19 di Indonesia, hampir semua pendidikan
dari tingkat bawah sampai tertinggi melakukan pembelajaran virtual. Pandemi
tersebut juga berimbas pada sistem Ujian Nasional yang tidak dalam dilakukan
seperti biasanya.
Bahkan, Seleksi masuk Perguruan Tinggi pun harus
dilaksanakan secara daring, tanpa adanya tes seleksi di kampus-kampus. Namun
kini kalian telah memasuki babak baru dalam perjalanan hidup kalian. Yups,
menjadi salah satu mahasiswa di Perguruan Tinggi dengan jurusan yang
benar-benar dituju.
Eits, namun sebelumnya SELAMAT buat kalian yang telah lulus
dari bangku sekolah dan resmi bergelar mahasiswa.
Bagaimana rasanya menjadi mahasiswa baru di tengah pandemi
yang belum juga ada titik terangnya?
Nahh, yang perlu kalian ingat adalah pergantian status siswa
menjadi mahasiswa bukan sekedar nama yang menempel. Ingat pegantian tersebut
juga berkaitan dengan masuknya kalian menjadi masa dewasa dari masa remaja.
Maka dari itu, tinggalkanlah kebiasaan-kebiasaan tak berguna pada masa
sebelumnya atau kalian tidak akan berubah.
Pada fase mahasiswa ini, kalian memasuki pembelajaran andragogi (pembelajaran orang dewasa). Dalam pembelajaran andragogi ini, terdapat prinsip-prinsip utama yang harus kalian perhatikan:
Pertama, Sebagai mahasiswa, kalian mulai harus dapat merencanakan sampai mengevaluasi kegiatan belajar sendiri. Dalam ungkapan yang lain, semua kegiatan perkuliahan berpusat pada mahasiswa sedangkan dosen hanya sebatas fasilitator. Dalam prinsip ini, secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa “belajarlah untuk belajar.”
Oleh karena itu, kunci keberhasilan kalian dalam perkuliahan bukanlah ditentukan oleh dosen tetapi seberapa aktif kalian menjadi seorang mahasiswa. Nahh, bagi kalian yang masih kurang membaca mulailah dari sekarang untuk belajar suka membaca. Inilah yang menjadi kelemahan mahasiswa Indonesia saat ini dengan tingkat lierasinya yang masih sangat minim.
“Temukan satu buku untuk mencintai membaca.” Kata seorang pembawa acara Najwa Shihab. Carilah buku itu dan kalian akan selalu haus untuk membaca banyak hal sampai buku menjadi bagian penting dari hidup kalian.
Kedua, Ciptakanlah softskill dan tingkatkan apabila kalian telah memilikinya. Inilah yang akan menjadi keunggulan yang tidak dimiliki mahasiswa lain. Semakin langka keahlian yang kalian miliki diantara mahasiswa yang lain, maka kalian akan semakin dicari setelah lulus kuliah.
Ketiga, Perbanyaklah pengalaman sebagai bahan pembelajaran diri. Pengalaman yang banyak bukan hanya didapat di ruang-ruang kelas yang memang wajib bagi mahasiswa. Kalian lebih harus mencari pengalaman di luar kelas, baik dalam sebuah organisasi, komunitas, maupun lembaga kajian.
Hal itu menunjukkan bahwa, menjadi seorang mahasiswa bukan hanya mengembangkan aspek kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotor. Bagaimana kalian berorganisasi yang akan sangat bermanfaat pada kehidupan masa mendatang. Tentunya dengan pengembangan sikap sosial yang sangat bermanfaat.
Keempat, Kenalilah potensi yang ada pada diri kalian sebagai seorang mahasiswa. Seperti yang telah banyak didiskusikan oleh para intelektual tentang kecerdasan majemuk (multiple intelligence) bahwa setiap orang mempunyai kecerdasan di bidang masing-masing. Temukan itu pada diri kalian dan kembangkan menjadi identitas intelektual.
Pengembangan potensi dalam diri yang tepat
akan memunculkan keajaiban-keajaiban yang tidak pernah nampak dalam bangku
sekolah. Seperti contoh ada orang ketika sekolah pernah beberapa kali tidak
naik kelas. Namun, ia memperoleh kesuksesan dalam perkuliahan karena berhasil
mengembangkan potensi yang masih terpendam dalam dirinya.
Sekali lagi selamat bagi kalian yang memasuki bangku
perkuliahan. Gapailah self-branding kalian yang akan sangat bermanfaat
atau menyesal di kemudian hari.
Jayalah Pendidikan!!!
Posting Komentar